There’s always a privilege for those who (seems to) bring a car
Sepasang laki-laki dan perempuan maju menuju antrian paling depan. Sang kasir menyambut ramah. Senyum tersungging, dengan senang hati ia melayani. Ucapan terima kasih pun tidak lupa diucapkan. Di belakang pasangan necis itu, seorang ibu dan dua anak gadisnya maju. Wajah ramah penuh senyum itu menghilang. Bukannya penjelasan, malah jawaban ketus yang yang terlontar. Perlakuan seenaknya dan mimik bosan ketika sang ibu menanyakan apa beda pertunjukan 3 dimensi dan tidak. Kenapa dia berubah secepat itu? Padahal si ibu membeli 3 tiket yang masing-masing harganya Rp 50.000, sementara pasangan tadi hanya membeli tiket yang harganya Rp 25.000. Padahal si ibu menonton untuk memenuhi keinginan anaknya, supaya dua gadis kecil itu tahu rasanya menonton gambar yang seakan keluar dari layar dengan kacamata plastik. Sementara pasangan tadi (mungkin) menonton hanya karena tidak ada kerjaan atau supaya tidak ketinggilan tren. Oh.. rupanya karena si ibu hanya menggunakan kaos mulur dan jaket jeans yang