KOST-ku, DUNIA KECIL-ku

Berangkat ke jogja dan nge-KOST. Kata pertama membuat saya begitu bersemangat. Menemukan dunia baru dan seperti menjadi seseorang yang baru di kota yang sama sekali tidak saya kenal. Berbeda dengan kata kedua. Selain penasaran, ada perasaan was-was dan tidak tentram yang menganggu. Penasaran tentang bagaimana rasanya hidup sendirian. Mau makan, harus beli dulu. Mau bangun dan pulang jam berapapun, ga perlu minta ijin. Urus-urus sakarepmu dewe-lah pokoknya. Tapi was-was karena saya membayangkan tentang hidup selama 4 tahun (kira-kira) masa kuliah di sebuah ruangan kotak berukuran 3 x3 meter. Satu ruangan untuk 4 tahun. Terkukung di dalamnya. WOW. Membayangkannya saja rasanya sudah sangat membosankan.

Semua rasa penasaran dan was-was itu akhirnya terjawab ketika akhirnya saya benar-benar menginjakkan kaki di kost-an. Kost-an pertama saya yang bertahan hingga saat ini terdiri dari 12 kamar. Waktu pertama kali menginjakkan kaki, ada sekitar 3 kamar kosong. Akhirnya saya memutuskan meninggali kamar pojok di lantai 2 karena konon ukurannya paling besar dan sangat cukup terkena paparan matahari. Dengan sifat berantakan yang saya punya, memiliki kamar lembab tentu akan sangat merugikan.

Di kost ini saya mengenal berbagai macam rupa orang. Tidak terlalu bervariasi sih sebenarnya karena saya merasa “klop” dengan mereka. Kalau “klop”, biasanya mereka hamper sejenis dengan saya. Formasi awal saya disana rasanya akan menjadi formasi yang paling saya rindukan. Saya masih polos dan begitu juga mereka. Pulang ke kost rasanya hampir sama seperti pulang ke rumah sendiri. Disana ada mereka, keluarga kecil baru saya yang menunggu. Saya betah tinggal dan selalu ingin pulang. Makanya seingat saya, saya jarang sekali menginap. 

But time flies. Kami mulai disibukkan oleh waktu. Waktu mulai membuat jarak dan memisahkan kami walaupun waktu juga lah yang sebenarnya mendekatkan kami. Mulai jarang makan bersama. Mulai sibuk dengan mimpi dan cita-cita kami masing-masing. Mulai menutup pintu untuk diri sendiri.

Sampai akhirnya satu persatu anak kost-an formasi awal lulus dan meninggalkan jogja. Sampai sekarang, sudah ada 6 orang yang meninggalkan kost an ini atau jogja tepatnya. Ada yang pulang ke daerah asal, ada pula yang meneruskan perjalanannya merantau ke kota lain.

Kehilangan mereka membuat kost terasa sepi. Suasananya berbeda, tidak seperti dulu lagi. Banyak anak baru yang datang dan mengisi kamar-kamar kosong. Bertemu dengan keluarga kecil ini berarti siap juga untuk berpisah dengan mereka. Peribahasa ini sungguh luar biasa di kost an. Semakin banyak yang dikenal, semakin banyak pula perpisahan yang dialami. To be honest, kost tidak pernah sama lagi. Bukan karena mereka yang baru datang tidak menyenangkan, tapi karena setiap orang memang member warna yang berbeda. Keluarga kecil ini terus bertambah. Dan kost-an ini, seperti kost-an lainnya, akan selalu menjadi teman setia mimpi-mimpi kami dan menjadi saksi bagaimana kami menggapai mimpi-mimpi itu.

Untuk keluarga kecilku di kost ini, selamat mengejar mimpi!
Mari bertemu lagi saat semua mimpi sudah menjadi (atau mendekati) nyata.

Salam cinta untuk mb wiwin, mb dewi, mb titi, mb satiti, mb dian, mb siska yang sudah lebih dulu melangkah.
Mari berjuang rina, ayu, licia, mb Sonia, dan mba gita.
Salam kenal untuk sarah, mba sekar, dan Leona.
Dan terima kasih untuk ibu kost, bapak kost, almh. Mba na, imah, ipah.

Semoga kost ini selalu menjadi dunia kecil yang kurindukan untuk pulang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Journey to be a Star (Danone Management Trainee Recruitment Phase)

My Chevening Journey

Perpisahan Kelas Bahasa Jepang