Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

There’s always a privilege for those who (seems to) bring a car

Sepasang laki-laki dan perempuan maju menuju antrian paling depan. Sang kasir menyambut ramah. Senyum tersungging, dengan senang hati ia melayani. Ucapan terima kasih pun tidak lupa diucapkan. Di belakang pasangan necis itu, seorang ibu dan dua anak gadisnya maju. Wajah ramah penuh senyum itu menghilang. Bukannya penjelasan, malah jawaban ketus yang yang terlontar. Perlakuan seenaknya dan mimik bosan ketika sang ibu menanyakan apa beda pertunjukan 3 dimensi dan tidak. Kenapa dia berubah secepat itu? Padahal si ibu membeli 3 tiket yang masing-masing harganya Rp 50.000, sementara pasangan tadi hanya membeli tiket yang harganya Rp 25.000. Padahal si ibu menonton untuk memenuhi keinginan anaknya, supaya dua gadis kecil itu tahu rasanya menonton gambar yang seakan keluar dari layar dengan kacamata plastik. Sementara pasangan tadi (mungkin) menonton hanya karena tidak ada kerjaan atau supaya tidak ketinggilan tren. Oh.. rupanya karena si ibu hanya menggunakan kaos mulur dan jaket jeans yang

KOST-ku, DUNIA KECIL-ku

Berangkat ke jogja dan nge-KOST. Kata pertama membuat saya begitu bersemangat. Menemukan dunia baru dan seperti menjadi seseorang yang baru di kota yang sama sekali tidak saya kenal. Berbeda dengan kata kedua. Selain penasaran, ada perasaan was-was dan tidak tentram yang menganggu. Penasaran tentang bagaimana rasanya hidup sendirian. Mau makan, harus beli dulu. Mau bangun dan pulang jam berapapun, ga perlu minta ijin. Urus-urus sakarepmu dewe-lah pokoknya. Tapi was-was karena saya membayangkan tentang hidup selama 4 tahun (kira-kira) masa kuliah di sebuah ruangan kotak berukuran 3 x3 meter. Satu ruangan untuk 4 tahun. Terkukung di dalamnya. WOW. Membayangkannya saja rasanya sudah sangat membosankan. Semua rasa penasaran dan was-was itu akhirnya terjawab ketika akhirnya saya benar-benar menginjakkan kaki di kost-an. Kost-an pertama saya yang bertahan hingga saat ini terdiri dari 12 kamar. Waktu pertama kali menginjakkan kaki, ada sekitar 3 kamar kosong. Akhirnya saya memutuskan meningga

5 Lagu Untuk Pulang

Tulisan ini dibuat karena saya tergerak dengan tantangan seorang kakak kelas. Dalam salah satu catatannya, ia menantang orang-orang untuk membuat daftar 5 lagu tentang 'kepulangan'. Pulang, bagi saya berarti identik dengan beberapa kata. Pertama, tentu saja Bali, tanah kelahiran saya dan tempat saya tinggal hingga 17 tahun. Kedua, Yogyakarta. Kota kedua yang saya kenal. Tempat saya menimba ilmu dan menemukan diri sendiri. Ketiga, Hindu. Terlihat religius bukan? Saya sedang tidak berusaha menjadi pemeluk agama yang fanatis. Hanya saja, setiap kali punya masalah, Tuhan sepertinya selalu punya tempat untuk saya untuk pulang..:D Dan.. inilah daftar 5 lagu yang selalu mengingatkan saya tentang kepulangan, on random order : 1. Lembayung Bali --> Lagu ini dengan sukses mengingatkan saya tentang kampung halaman tercinta. Simak saja sebagian lirik yang dilantunkan dengan khidmat oleh Sarasdewi : Menatap lembayung di langit bali dan kusadari.. betapa berharga kenanganmu.. Lagu ini mun

because nobody does (2)..

I started it, conciously, so then I have to finish it rather than pretending like I know nothing. Our happiness belongs to us. No one could decide or help you to find one. It's all in your mind. Bear it friends. I used to think I could lie my hope on you. Then, you would help me walk on the little path trough the storm. Find a place in the middle of nowhere, to scream as loud as we could, to cry without worrying the questions that would come. But then,(I should had realised it), I was wrong. You couldn't. It used to be seemed as the perfect thing, worth the struggle, and would last till the end. But it doesnt. It is not. and it wont. Every single thing we do comes from our own. Do not hanging on people or anybody you think possible to help you out. Because nobody does..

because nobody does..

No one could help yourself, but you. No one could keep your secret, but you. No one could listen to your heart, unless you speak the words. No one could see into your mind, unless you allow them to. No one could bring you down, unless you let them to. No one could complete you, because you dont even have the empty hole to fill. No one really understands you, because we're just different. And you could not force them to, because nobody does..

Bauu

Gambar
Kejadian yang akan Anda baca di bawah ini bukan rekayasa dan ditulis dengan sebenar-benarnya. Pada suatu masa, saya dan dua orang teman saya sedang mengikuti sebuah seminar tentang profesi yang nantinya ingin saya tekuni. Kebetulan seminar ini diadakan di dua ruangan terpisah. Sesi pertama di sebuah gedung bioskop dan sesi kedua di ruangan sebuah hotel. Awalnya keadaan sangat nyaman dan tentram. Ruangan cukup kondusif untuk mendengarkan cerita pengalaman dari pembicara yang dijanjikan hadir dalam poster seminar. Tapi tiba-tiba, dalam hitungan detik, sesuatu yang sangat bau menyeruak masuk ke hidung saya. Saraf sensori dengan kemudian mengirim rangsangan ke otak dan indera saya. Otomatis, saya menoleh untuk mencari sumber bau. Saya belum dapat mendeteksi sumber kekacauan yang mulai mengganggu ini. Mencari bala bantuan dan persetujuan, saya menoleh ke arah dua teman yang lain. Terima kasih Tuhan bahwa hidung saya belum mengalami kegagalan fungsi penciuman, dua teman saya juga memandang k

Lovely Patah Hati

Gambar
Broken heart is suck! Memang. Sampai-sampai ada lagu "lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini..." Tapi mau bagaimana lagi, itu risikonya berani menyukai orang lain dan berharap orang tersebut akan membalasnya. Padahal kesempatan timbal balik seperti itu kalau dipikir-pikir sangat kecil kemungkinannya kan? Anggap saja saya wanita yang menyimpan harapan pada seorang pria. Di sekeliling pria tersebut ada puluhan wanita lain yang siap menerkam jika saya lengah. Kalau dihitung secara matematika, persentase pria itu membalas harapan saya tentu sangat kecil kan? Tapi namanya juga orang jatuh cinta. Gak ada lagi yang namanya hitung-hitungan secara matematika. Atau dari sekian banyak kisah, patah hati memang tidak melulu tentang cinta bertepuk sebelah tangan. Ada juga karena kisah "perbedaan" yang tidak bisa disatukan, si pasangan yang keras kepala, kekerasan domestik, hingga aksi main hati. Apapun penyebabnya, rasanya tetap sama. SIAL dan MENYEBALKAN! Putus cinta atau

it's sunday and i got nothing to do? whatt?

Wow.. It feels like Monday. It's Sunday today but I have nothing to do. So, I just laid back in my bed, reading a light fiction novel, imagining thing, and watchings some gossip in television. I used to wish I had "me time" like this one day. But guess what? What happened next is the opposite of what I used to wish. I hate doing nothing. I hate to know that I'm not productive and I'm wasting my time while people arround me competing doing something useful. argghh..:( And thing is going worse when I realise that today is two days before galungan, which means my mother is busy preparing everything needed for the D-Day. I know it's not easy at all cause she got many things to prepare. And here I am, couldnt do anything to help her. It feels bad.. But moaning doesnt change anything. So what I have to do is just practically simple. Move on and take an action. That one would work. heyyy... Get UP and face your day!..:)

menemukan hobi

Belakangan ini saya merasa kehidupan saya memasuki fase yang tidak produktif. Perjalanan saya hanya berkutat antara kost-kampus-perpus-dan tugas-tugas yang membuat saya geleng-geleng kepala. Memang di antara sela-sela kegiatan tersebut masih ada waktu untuk bersenang-senang bersama teman atau teman dekat. Tapi, tetap saja, saya merasa kosong. Merasa tidka produktif. Seperti ada sesuatu yang hilang. Saya sempat menanyakan tentang kegalauan saya ini kepada beberapa teman. Jawabannya rata-rata sama. Sederhana tapi tidak memberi saya cukup kepuasan. 1. Yaa emang gitu. Kamu kesini kan mau kuliah. Emang mau ngapain lagi? (jawaban dari teman seangkatan) 2. Udah.. dinikmati aja. Ntar kamu juga bakal kangen ama masa-masa kayak gini. Mumpung ini semester terakhirmu lo! (jawaban dari teman yang lebih tua) Tapi bukan itu jawaban yang saya butuhkan. Benar. Saya merasa ada yang hilang pada kehidupan saya yang saya sendiri masih bingung apa itu. Lalu tiba-tiba sebuah jawaban muncul dan melintas begit

karma for real?

"I blame him for nothing, but I forgive him for everything" Those are words I used to use to describe my sadness one day. To heal the hurt I felt. I didn't try to make my self look like a very wise young girl who just suffered broken hearted. I just want to encourage my self that it isnt worth it to scream out and blame people for all the pain I felt. And now, everything has changed. I am the one to blame and I do really wish someone would do exactly the same thing to me. Using those words above to set me free and help me out from my guilty feeling. I wish someone would say, "Hey you, I blame you for nothing, but I forgive you for everything" My deepest regret and sorry for those whose life has been messed up by me.

..TakuT..

Tolong jangan hakimi aku dulu. Aku tahu masalah ini semuanya bermula dariku. Bukan dia yang salah. Bukan pula siapa-siapa. Aku percaya pada hukum karma. Aku takut suatu saat karma itu akan datang dan menyerangku. Mau teriak juga tak ada gunanya. Aku toh tetap harus menjalaninya. Tapi aku harus menyelesaikan segala permainan ini. I choose to continue playing rather than leaving it behind and pretending like I have never started one. I'm the only one to blame. I beg u to forgive me for everything.

Tuhan Menyayangiku

Gambar
Tuhan Menyayangiku. Aku yakin itu. Beberapa hari yang lalu dan berminggu-minggu sebelumnya aku sempat menanyakan pertanyaan yang sama kepada Tuhan. Bukan untuk menggugatnya. Bukan. Hanya bertanya mengenai rasa penasaran yang menyeruak di kepalaku. Rasa penasaran yang membuat kepalaku kadang berdenyut dan sesak. Dan akhirnya dalam segala kekalutan, tiba-tiba setitik jawaban menyeruak ke permukaan. Hei, aku menepuk jidatku sendiri. Bagaimana mungkin aku masih mempertanyakannya padahal jawabannya jelas terpampang di depanku? Mengapa pula aku bersusah-susah mencarinya padahal ia menggantung di liang pikiranku? Kuhembuskan nafas dan tiba-tiba kepalaku berhenti berdenyut. Sudah tidak sakit lagi. Semuanya jadi terasa baik-baik saja dan menyenangkan. Iya, rupanya memang begitu. Sekarang aku menyadarinya. Terima kasih Tuhan. Aku tidak jamin obat yang Kau berikan akan bertahan selamanya. Suatu saat pasti kepala ini akan berdenyut lagi. Tapi setidaknya saat ini obat penenang ini sudah cukup untu

Si Adek Mau UAN

Senin, 29 Maret 2010 merupakan salah satu hari bersejarah bagi adik saya. Sebenarnya bukan peristiwa besar, hanya test seperti yang biasa ia lakukan. Menjadi besar dan berarti karena tiba-tiba test ini kemudian menentukan lulus atau tidaknya perjuangan adik saya selama 3 tahun belajar di bangku sekolah menengah pertama. Menjadi besar karena tiba-tiba media mengeksposenya dengan berlebihan. Berita tentang UAN dimana-mana. Harusnya anak-anak ini ditenangkan ketika mereka menghadapi sebuah test yang "besar" dan bukannya justru malah ditakut-takuti, seakan UAN ini adalah momok untuk mereka. Tapi dasar si adek. Dia malah tetep santai kayak di pantai. Malah orang-orang di skeitarnya yang pada berdegup kenceng. Ya sudahlah, selamat ber-UN-ria besok. Semoga sukses. Doa kakak selalu bersamamu..:D

Percy Jackson and The Lightning Thief (review)

Gambar
Menonton film ini rasanya bagai menonton film remaja setengah matang. Memasuki ruangan bioskop, saya memang tidak berharap terlalu banyak pada film besutan Chris Columbus ini. Selain saya sudah menonton hasil karyanya sebelumnya (Harry Potter 2), saya rasa cerita dan karakter di dalamnya juga standar. Tapi tentu saja saya berharap setidaknya saya mendapat hiburan ketika membayar sejumlah uang untuk menyaksikan film ini. Apalagi jumlah penonton yang membanjir membuat harapan saya melayang. Siapa tahu, dugaan dan prasangka saya tentang film ini salah. Intinya, Percy Jackson and The Lightning Thief berkisah tentang demigod, sebutan untuk anak hasil pernikahan dari dewa/dewi yunani dengan manusia bumi. Agar sang dewa tidak kehilangan sifat kedewaanya, mereka dilarang bertemu dengan anak mereka setelah mereka dilahirkan (so what is the essential of making a baby then?). Salah satu anak tersebut adalah Percy Jackson, keturunan Dewa Poseidon yang memiliki kekuatan sebagai penguasa air. Masala

Si Putri Malu

Gambar
Kepala Si Putri Malu mulai bergolak dengan hebat. Lagi. Ini untuk yang kesekian kalinya. Agaknya Si Putri Malu masih belum bisa berdamai dengan keadaan sekelilingnya. Kepalanya akan terus bergolak kalau begini. Jangan-jangan, hingga pecah berserakan. Kali ini sakit kepala datang karena Putri Malu menatap Sakura. Ia sudah menengadah setinggi mungkin. Tapi Sakura tetap terlalu tinggi untuk ditengoknya. Putri Malu hanya bisa berharap Sakura itu layu dan tidak tumbuh terlampau tinggi. Ia ingin melihat kelopaknya dari atas. Sekali saja. Putri Malu dan Sakura sama-sama berwarna merah muda. Warna yang membuat teduh pandangan sekitarnya. Tapi Sakura menjulang tinggi dan kokoh. Sementara Putri Malu teronggok tak berdaya. Orang-orang memandangi Sakura dengan penuh ketenangan. Sementara mereka melihat Putri Malu hanya untuk bersenang-senang. Menyentuh daunnya agar Si Putri jatuh tertidur. Si Putri Malu terus mendongak ke atas. Penuh harap. Hingga daunnya disentuh oleh laki-laki kecil yang selalu

Menyapa Mentari

Gambar
Gagal lagi usahaku menyapa mentari hari ini. Niat hati membuka mata saat matahari tepat berada di ufuk timur, apa daya daya rekatnya terlalu kuat untuk kulawan. Gangguan alarm yang kupasang sejak tadi malam juga ternyata tak mempan. Ah, memang tidak boleh banyak berharap pada yang lain. Kalau aku saja tak mampu, jangan harap benda lain cukup kuat untuk melakukannya. Saat kedua kelopak mataku akhirnya membuka, matahari sudah tinggi di balik awan. Sedikit tertutup. Menyebabkan langit abu menyeruak dan menggoyahkan imanku untuk mencicipi kasur kuningku lagi. Ah, tapi kupaksa diri. Aku harus menyapa mentari hari ini. Tidak boleh lagi terlarut dalam mimpi malam hari. Mau sampai kapan? Orang-orang sudah berlarian di luar sana. Dan aku tidak mau masih berselimutkan rasa kantuk. Duduk terdiam dalam kamar. Kini saatnya berlari. This little bird is ready to fly. Menyusuri setiap jejak perjalanan yang menanti tuk kunikmati.. Tentunya, dimulai dengan menyapa matahari!

Segelas Coklat Hangat

Gambar
Coklat. Nikmat dan menyenangkan. Pagi ini kusiup lagi segelas susu coklat sebagai teman makan roti di pagi hari. Rasanya mungkin tidak spesial. Hanya susu coklat biasa yang kubeli dengan sisa-sisa uang di dompetku di warung sebelah kost an kemarin malam. Tapi nikmatnya tidak terduga. Menyusuk masuk memenuhi setiap sudut tenggorokan. Memaksa perutku untuk mengatakan kenyang, cukup sudah, aku tak sanggup lagi. Gelas itu sudah kosong sekarang. Ludes. Masih kurasakan lengket dan manisnya yang belum hilang walau sudah kuguyur air. Baiklah. Melankolia pagi harinya cukup sudah. Kini saatnya beranjak dan memulai kehidupan lagi hari ini. Meneruskan perjalanan yang belum selesai kemarin. Bersama susu coklat hangatku.

missing my wing

Gambar
I'm just a little bird. Missing its left wing. I ought to have two wings. The left side and the right side. But I found my self have only one side. I lost the other wing. I am getting used to it. Or at least, I'm trying. It's not my weakness. I could sing. I could great people. I could make some nest. I could fly, tough in unstable movement. I could feed my self, tough in slow motion. I am alive. That is the most important thing that matter. Until today I see that bird. Flying so high with two perfect wings. Its beauty irritated me. I am not envy her. I just wondering how happy I am if I could do so.. Then I suddenly I realized. I have never got used to it. I am pretending and I am tired to do so almost all the time. It is now time for me to release all the pain. Admitting that I am missing my wing. Could I be happier if I just say so?

My Name is Khan

Gambar
"My Name is Khan and I am not a terrorist" Itu adalah pesan singkat dan sederhana yang ingin disampaikan Khan kepada Presiden Amerika Serikat. Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda muslim India dengan autisme (Khan) yang menikahi seorang wanita Hindu India (Mandira) dengan satu anak. Kehidupan mereka di Amerika Serikat dapat dibilang berbahagia hingga kejadian 9/11, saat dua menara kembar WTC ditabrak oleh pesawat yang telah dibajak sebelumnya. Pelaku pembantaian ribuan orang ini ditenggarai adalah Osama Bin Laden, pimpinan Al-Qaeda, organisasi Islam radikal yang mengarah pada terorisme. Sejak kejadian tersebut, diskriminasi dan ketakutan berlebihan terhadap umat muslim semakin menyeruak. Bahkan, anak Mandira (Sameer)menjadi korban kebrutalan teman-temannya. Sameer meninggal dan Mandira sangat menyesali keputusan dirinya untuk menikah dengan Khan, seorang lelaki muslim. Dari sana cerita terus bergulir tentang perjuangan Khan menemukan presiden untuk menyampaikan pesa

cause you're not quite right in the head

Gambar
"cause you're not quite right in the head and nor am I. And that's why I like you. And that's why we're friend." This sentence was taken from a novel, titled "Pretty Things". I forget the writer name but the novel was about four teenagers, with their own unique personality, and trying to find the meaning of love they'd been questioned for. I am not about telling the whole story or the inspiration I got. On the other hand, I'd like to share how strong the sentence is for me. Few days ago, a friend of mine texted me. She said she was not comfortable with the other friend of mine. Three of us are friend. Different personalities. Different background. But, one thing for sure, we're friend. She said she was dissapointed because that other friend said bad words to her. That other friend mocked her because she had never been abroad before. We were in the libarary, doing our task, as usual. I didnt hear their conversation but I felt something dif

Perkenalan, Sekali Lagi

Gambar
Ini blog ketiga yang saya buat. Dengan nama yang berbeda. Dengan nafas semangat yang berbeda. Dua blog pendahulunya telah terlantarkan. Entah sejak kapan. Tidak ingat kapan terkahir kali menulis dengan penuh hasrat. Hasrat untuk bercerita dan berbagi. Selalu saja ada halangan. Benar atau tidak, itulah kompromi saya bagi kemalasan saya mengungkapkan semuanya.. Semoga tidak terjadi lagi. Kamu mungkin bukan yang pertama. Tapi kuberharap, kamu akan jadi yang terakhir. LOL. So, welcome to diah and her days. :)