Postingan

Menampilkan postingan dengan label life story

Tuhan Menyayangiku

Gambar
Tuhan Menyayangiku. Aku yakin itu. Beberapa hari yang lalu dan berminggu-minggu sebelumnya aku sempat menanyakan pertanyaan yang sama kepada Tuhan. Bukan untuk menggugatnya. Bukan. Hanya bertanya mengenai rasa penasaran yang menyeruak di kepalaku. Rasa penasaran yang membuat kepalaku kadang berdenyut dan sesak. Dan akhirnya dalam segala kekalutan, tiba-tiba setitik jawaban menyeruak ke permukaan. Hei, aku menepuk jidatku sendiri. Bagaimana mungkin aku masih mempertanyakannya padahal jawabannya jelas terpampang di depanku? Mengapa pula aku bersusah-susah mencarinya padahal ia menggantung di liang pikiranku? Kuhembuskan nafas dan tiba-tiba kepalaku berhenti berdenyut. Sudah tidak sakit lagi. Semuanya jadi terasa baik-baik saja dan menyenangkan. Iya, rupanya memang begitu. Sekarang aku menyadarinya. Terima kasih Tuhan. Aku tidak jamin obat yang Kau berikan akan bertahan selamanya. Suatu saat pasti kepala ini akan berdenyut lagi. Tapi setidaknya saat ini obat penenang ini sudah cukup untu...

Si Putri Malu

Gambar
Kepala Si Putri Malu mulai bergolak dengan hebat. Lagi. Ini untuk yang kesekian kalinya. Agaknya Si Putri Malu masih belum bisa berdamai dengan keadaan sekelilingnya. Kepalanya akan terus bergolak kalau begini. Jangan-jangan, hingga pecah berserakan. Kali ini sakit kepala datang karena Putri Malu menatap Sakura. Ia sudah menengadah setinggi mungkin. Tapi Sakura tetap terlalu tinggi untuk ditengoknya. Putri Malu hanya bisa berharap Sakura itu layu dan tidak tumbuh terlampau tinggi. Ia ingin melihat kelopaknya dari atas. Sekali saja. Putri Malu dan Sakura sama-sama berwarna merah muda. Warna yang membuat teduh pandangan sekitarnya. Tapi Sakura menjulang tinggi dan kokoh. Sementara Putri Malu teronggok tak berdaya. Orang-orang memandangi Sakura dengan penuh ketenangan. Sementara mereka melihat Putri Malu hanya untuk bersenang-senang. Menyentuh daunnya agar Si Putri jatuh tertidur. Si Putri Malu terus mendongak ke atas. Penuh harap. Hingga daunnya disentuh oleh laki-laki kecil yang selalu ...

Menyapa Mentari

Gambar
Gagal lagi usahaku menyapa mentari hari ini. Niat hati membuka mata saat matahari tepat berada di ufuk timur, apa daya daya rekatnya terlalu kuat untuk kulawan. Gangguan alarm yang kupasang sejak tadi malam juga ternyata tak mempan. Ah, memang tidak boleh banyak berharap pada yang lain. Kalau aku saja tak mampu, jangan harap benda lain cukup kuat untuk melakukannya. Saat kedua kelopak mataku akhirnya membuka, matahari sudah tinggi di balik awan. Sedikit tertutup. Menyebabkan langit abu menyeruak dan menggoyahkan imanku untuk mencicipi kasur kuningku lagi. Ah, tapi kupaksa diri. Aku harus menyapa mentari hari ini. Tidak boleh lagi terlarut dalam mimpi malam hari. Mau sampai kapan? Orang-orang sudah berlarian di luar sana. Dan aku tidak mau masih berselimutkan rasa kantuk. Duduk terdiam dalam kamar. Kini saatnya berlari. This little bird is ready to fly. Menyusuri setiap jejak perjalanan yang menanti tuk kunikmati.. Tentunya, dimulai dengan menyapa matahari!

missing my wing

Gambar
I'm just a little bird. Missing its left wing. I ought to have two wings. The left side and the right side. But I found my self have only one side. I lost the other wing. I am getting used to it. Or at least, I'm trying. It's not my weakness. I could sing. I could great people. I could make some nest. I could fly, tough in unstable movement. I could feed my self, tough in slow motion. I am alive. That is the most important thing that matter. Until today I see that bird. Flying so high with two perfect wings. Its beauty irritated me. I am not envy her. I just wondering how happy I am if I could do so.. Then I suddenly I realized. I have never got used to it. I am pretending and I am tired to do so almost all the time. It is now time for me to release all the pain. Admitting that I am missing my wing. Could I be happier if I just say so?