Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Diah's Cleaning Day

Gambar
Di dalam kamar yang berantakan, terdapat jiwa yang galau. 26 September 2011. Hari bersejarah dalam kehidupan saya. Saya memutuskan untuk menunaikan kewajiban sebagai penghuni dorm yang baik dengan bersih-bersih. Tidak hanya kamar sendiri, tapi satu unit saya embat. Kamar mandi, toilet, kamar ngaca, ruang makan, tempat masak. Semua saudara-saudara, saya gasak dengan semangat 45! Banzai! Saya tergolong orang yang jarang bersih-bersih kamar karena saking sibuknya merasa kalau tidak ada yang berantakan dengan kamar saya. Ruang ngaca yang saya gasak habis Kamar mandi dan toilet yang saya lap-lap dengan seksama. Kalau kamar mandinya aja kotor, gimana mandinya mau bersih. ;p Menunggu unit yang kosong terisi kembali. (Setelah) bersih-bersih adalah perasaan paling menyenangkan se dunia. Salam bersih dari B25 :)

One Fine Evening at Momochi Beach

Gambar
September is about to end. The new semester will soon start. Leaves is going brown and fall. The heat of the summer's gone. I guess summer's over and here comes the fall. Before we totally say goodbye to the sun shine, let's go to the most lovely place in the world, beach. Here we are, in Momochi beach to see the sun sets. Still couldn't read the whole sentences. I don't know the meaning of the last three kanjis. But the first four, I guess, mean Fukuoka city sea? The Deciduous Trees Yeah, I am such a melancholic girl. As I looked above at the orange sky, I was sooo thankful for all the blessing. It was only 6.30 pm but the wind was real strong and cold. I guess it'd be the last time I enjoyed beach, not until the next 6 month when I go back to my tropical land, Indonesia. Goodbye beauty! Goodbye beach, welcome momoji leaves. :)

Morning Fukuoka

Gambar
#IRONIS itu adalah tinggal di negeri matahari terbit tapi jarang sekali bangun pagi. Dan hari ini, saya bangun pagi. Pukul 06.00 terjaga dan mata ga mau nutup lagi. Hanjuk? Penting? Terserah saya dong. Blog-blog saya *balang talenan* Yeahhh, Morning my Fabulous Fukuoka :) Pemandangan pagi dari B25c The sun is rising in the A wings of Nadeshiko. Beauty embraces :) Inside my messy yet lovely B25c :) What a lovely morning! Coffee, laptop, and pic of my most important person. :) Ah, nihon ga dai dai dai suki!

The Flavor of Life

Gambar
*Judul ini diambil karena saat saya menulis postingan ini, saya sedang tergila-gila dengan lagu The Flavor of Life - nya Utada Hikaru . Tanggal 19 hingga 22 September kemarin resmi menambah rangkaian hari galau saya. Kenapa? Tak lain dan tak bukan adalah karena dalam 4 hari berturut-turut itu, 4 orang sahabat saya di Jogja melewati salah satu tahapan heroik dalam kehidupan akademis mereka, yakni pendadaran . Artinya, 4 orang sahabat saya itu resmi menyandang gelar Sarjana Ilmu Politik dari Jurusan Ilmu Komunikasi UGM. Sebagai teman yang baik hati, saya dengan tulus merasa senang atas tahapan yang berhasil mereka lalui. Jujur, saya benar-benar merasa senang sekaligus terharu karena 4 sahabat saya yang otaknya tercecer kemana-mana itu akhirnya pendadaran juga. Tapi, sesungguhnya di balik semua ucapan selamat saya kepada mereka, tersimpan sebuah kegelisahan yang mendalam. Hal pertama yang membuat saya galau adalah "ntar kalo saya balik ke Jogja buat nyelesain skripsi, mereka u

Linkin Park World Tour Concert 2011 - Jakarta Indonesia

Gambar
Jadi ceritanya, kemarin tanggal 21 September 2011, band favorit saya sepanjang masa dateng ke Jakarta dalam rangkaian World Concert mereka. Ini adalah kali kedua, LINKIN PARK, menyambangi Indonesia. Pertama kali, kalo ga salah waktu saya SMP. Dan lagi-lagi, saya melewatkan kesempatan buat nonton Chester dkk nyanyiin lagu-lagu jagoan mereka. Despite the fact kalo saya ga begitu suka lagu-lagu di album mereka yang terbaru, tapi saya tetep pengen liat gimana bang Han dkk manggung. Saya masih inget pertama kali kenal LP waktu kelas 2 SMP. Dan sejak saat itu, sampe sekarang, saya ga pernah bosen dengerin lagu mereka. Dan yang lebih miris lagi, waktu searching tentang LP World Tour Concert, saya jadi tahu kalo tanggal 11 September kemarin mereka juga baru aja konser di Jepang. Tepatnya di Chiba Perfecture, ga jauh dari Tokyo. Miris kayak diiris-iris. Seandainya saya tahu, udah dipastikan saya bakal tinggal lebih lama di Tokyo buat nontonin Bang Mike Shinoda. Kalo aja saya tahu, kaloooo

Hojoya Festival

Gambar
Yesterday I went to another festival in Fukuoka. Local people call it Hojoya . Hojoya is one of the three biggest festival annually held in Hakata, Fukuoka. It is a sign that autumn will come soon. The Hojoya festival is said to have originated in the year 720 at the Usa Hachiman-gu Shinto Shrine in Oita to commemorate the war dead. Since then, the festival has been an event for honoring the living. It is held in Fukuoka every year from September 12 – 18 at the Hakozakigu Shinto Shrine in Higashi Ward. The main path of the shrine is lined with open air stalls, and it is well known for being the only time that Hakata champon is sold at Hakozakigu (copied from http://www.city.fukuoka.lg.jp/english/hakataculture/bunka100901.html) I went to this festival twice. First, on August 15th with my roommate. Second, august 18th (the last day of the festival) with Dishna, my Sri Lankan friend. Basically, Hojoya is similar with other festival held in Japan. You could see many open air stalls (a

Japan #SelfTalking

Gambar
Jadi hari ini ceritanya saya berkunjung ke Junkudo , salah satu toko buku besar di Fukuoka. Dan seperti biasa, waktu lalu lalang di antara rak-rak buku dengan sampul menggoda, saya rasanya pengen banget bisa bawa semua buku itu ke rumah. Dan seperti biasa juga, setiap kali saya di toko buku, saya selalu flashback tentang apa yang sudah saya dapat selama ini. Di antara banyaknya buku yang kata orang adalah jendela dunia itu, sudah berapa yang saya baca dan saya ambil ilmunya. Jawabannya sepasti rumus matematika ENOL besar. Pemikiran di toko buku itu juga lah yang membuat saya bertanya lagi pada diri sendiri. Kali ini tentang, “6 Bulan di Jepang, udah dapet apa aja woiii?” Berangkat untuk belajar di Jepang saya lakukan bukan tanpa harapan. Pulang dari sini, saya harus jadi lebih baik. Konkritnya, harus ada peningkatan nyata atau bahasa kerennya self development. Misalnya nih, dari yang tadinya ga kenal huruf Jepang sama sekali jadi bisa ngenalin diri sendiri dalam bahasa ini. Atau y

HIV/AIDS LAOS

Gambar
Tulisan ini sebenarnya dibuat untuk membantu si ibu yang lagi menghadapi tugas semesteran sebagai syarat SKS di program S2 Manajemen Kesehatan. Berhubung si ibu lagi banyak tugas kantor, alhasil tugas ini dilimpahkan pada saya. Berhubung HIV/AIDS sama sekali bukan bidang saya, jadi hanya sedangkal ini tulisan yang bisa sajikan. Selamat membaca :) Kasus HIV positif di Laos pertama kali terdeteksi pada tahun 1990-an. Penyakit ini ditemukan diderita oleh seorang wanita pekerja seks komersial. Sejak pertama kali ditemukan hingga tahun 2004, pemerintah Laos melakukan tes HIV pada penduduknya dan sebanyak 835 didiagnosis menderita HIV positif, dimana 556 diantaranya meninggal selama rentang period tersebut. Hingga akhir 2010, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh AVERT Asia Tenggara, tingkat penyebaran HIV di Laos sebesar 0,2% dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak kurang dari 200 orang dari total 6.368.162 jiwa penduduk Laos. Angka ini terbilang paling kecil dibandingkan nega

#Natsu Yasumi - Budgeting

Gambar
Yak, setelah kemarin mengupas tentang tiket fenomenal bernama 18 Kippu, notes edisi kali ini akan membahas tentang masalah klasik menyangkut liburan. Tiada lain tiada bukan, urusan dompet. Sebelumnya saya harus mengaku bahwa sehemat apapun usahamu untuk berlibur, perjalanan wisata di Jepang tidaklah murah. Seorang teman saya dari Belgia sempat bilang bahwa biaya travelling di Jepang memang sangat tinggi. Sebagai perbandingan, biaya kartu bus untuk sebulan di Fukuoka katanya setara dengan kartu bus untuk keliling Belgia selama setahun *buka buku tabungan* *terjun*. Berikut saya sajikan pengeluaran yang harus dibayar untuk bisa menikmati Osaka-Kyoto-Tokyo-Mt. Fuji: 1. Tiket 18 Kippu 11,500 2. Hostel Osaka 1,500 x 3 4,500 3. Hostel Tokyo 2,500 x 6 15,000 4. Universal Studios 6,200 5. Disneyland dan Disneysea 10,800 6. Museum Doraemon dan Ghibli 2,000 7. Tiket masuk objek wisata Kyoto 1,000 8. Tiket Tokyo Tower 1,400 9. Transport Mt Fuji 3,200

#Natsu Yasumi - 18 Kippu

Gambar
Teman seperjalanan saya (sebut saja vita) mengatakan : “liburan ini aku akan aku abadikan dalam folder yang judulnya Japan Summer Blast.” Kalau boleh saya imbuhkan, liburan ini memang B(ab)las. Bablas tabungan, bablas tenaga. Bablas blas blas! Agustus dan September adalah dua bulan paling dinanti dalam kalender akademik mahasiswa Jepang. Agustus pertengahan merupakan saat berakhirnya semester pertama (spring semester) dan hingga akhir September merupakan waktunya liburan. Berhubung liburan jatuhnya tepat pada saat musim panas, maka Orang Jepang menyebutnya dengan Natsu Yasumi. Natsu merupakan bahasa Jepang untuk musim panas, sementara Yasumi merupakan bahasa Jepang untuk liburan. Sebagai mahasiswa Jepang dadakan, saya tentunya tidak ingin melewatkan momen besar ini hanya dengan duduk bengong di dorm. Bisa tua lumutan karena hampir semua penghuni dorm pergi untuk berlibur. Goal terbesar saya untuk periode natsu yasumi adalah Tokyo dan Osaka, dua kota besar di Jepang. Dalam rangka