Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

Bauu

Gambar
Kejadian yang akan Anda baca di bawah ini bukan rekayasa dan ditulis dengan sebenar-benarnya. Pada suatu masa, saya dan dua orang teman saya sedang mengikuti sebuah seminar tentang profesi yang nantinya ingin saya tekuni. Kebetulan seminar ini diadakan di dua ruangan terpisah. Sesi pertama di sebuah gedung bioskop dan sesi kedua di ruangan sebuah hotel. Awalnya keadaan sangat nyaman dan tentram. Ruangan cukup kondusif untuk mendengarkan cerita pengalaman dari pembicara yang dijanjikan hadir dalam poster seminar. Tapi tiba-tiba, dalam hitungan detik, sesuatu yang sangat bau menyeruak masuk ke hidung saya. Saraf sensori dengan kemudian mengirim rangsangan ke otak dan indera saya. Otomatis, saya menoleh untuk mencari sumber bau. Saya belum dapat mendeteksi sumber kekacauan yang mulai mengganggu ini. Mencari bala bantuan dan persetujuan, saya menoleh ke arah dua teman yang lain. Terima kasih Tuhan bahwa hidung saya belum mengalami kegagalan fungsi penciuman, dua teman saya juga memandang k

Lovely Patah Hati

Gambar
Broken heart is suck! Memang. Sampai-sampai ada lagu "lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini..." Tapi mau bagaimana lagi, itu risikonya berani menyukai orang lain dan berharap orang tersebut akan membalasnya. Padahal kesempatan timbal balik seperti itu kalau dipikir-pikir sangat kecil kemungkinannya kan? Anggap saja saya wanita yang menyimpan harapan pada seorang pria. Di sekeliling pria tersebut ada puluhan wanita lain yang siap menerkam jika saya lengah. Kalau dihitung secara matematika, persentase pria itu membalas harapan saya tentu sangat kecil kan? Tapi namanya juga orang jatuh cinta. Gak ada lagi yang namanya hitung-hitungan secara matematika. Atau dari sekian banyak kisah, patah hati memang tidak melulu tentang cinta bertepuk sebelah tangan. Ada juga karena kisah "perbedaan" yang tidak bisa disatukan, si pasangan yang keras kepala, kekerasan domestik, hingga aksi main hati. Apapun penyebabnya, rasanya tetap sama. SIAL dan MENYEBALKAN! Putus cinta atau

it's sunday and i got nothing to do? whatt?

Wow.. It feels like Monday. It's Sunday today but I have nothing to do. So, I just laid back in my bed, reading a light fiction novel, imagining thing, and watchings some gossip in television. I used to wish I had "me time" like this one day. But guess what? What happened next is the opposite of what I used to wish. I hate doing nothing. I hate to know that I'm not productive and I'm wasting my time while people arround me competing doing something useful. argghh..:( And thing is going worse when I realise that today is two days before galungan, which means my mother is busy preparing everything needed for the D-Day. I know it's not easy at all cause she got many things to prepare. And here I am, couldnt do anything to help her. It feels bad.. But moaning doesnt change anything. So what I have to do is just practically simple. Move on and take an action. That one would work. heyyy... Get UP and face your day!..:)

menemukan hobi

Belakangan ini saya merasa kehidupan saya memasuki fase yang tidak produktif. Perjalanan saya hanya berkutat antara kost-kampus-perpus-dan tugas-tugas yang membuat saya geleng-geleng kepala. Memang di antara sela-sela kegiatan tersebut masih ada waktu untuk bersenang-senang bersama teman atau teman dekat. Tapi, tetap saja, saya merasa kosong. Merasa tidka produktif. Seperti ada sesuatu yang hilang. Saya sempat menanyakan tentang kegalauan saya ini kepada beberapa teman. Jawabannya rata-rata sama. Sederhana tapi tidak memberi saya cukup kepuasan. 1. Yaa emang gitu. Kamu kesini kan mau kuliah. Emang mau ngapain lagi? (jawaban dari teman seangkatan) 2. Udah.. dinikmati aja. Ntar kamu juga bakal kangen ama masa-masa kayak gini. Mumpung ini semester terakhirmu lo! (jawaban dari teman yang lebih tua) Tapi bukan itu jawaban yang saya butuhkan. Benar. Saya merasa ada yang hilang pada kehidupan saya yang saya sendiri masih bingung apa itu. Lalu tiba-tiba sebuah jawaban muncul dan melintas begit

karma for real?

"I blame him for nothing, but I forgive him for everything" Those are words I used to use to describe my sadness one day. To heal the hurt I felt. I didn't try to make my self look like a very wise young girl who just suffered broken hearted. I just want to encourage my self that it isnt worth it to scream out and blame people for all the pain I felt. And now, everything has changed. I am the one to blame and I do really wish someone would do exactly the same thing to me. Using those words above to set me free and help me out from my guilty feeling. I wish someone would say, "Hey you, I blame you for nothing, but I forgive you for everything" My deepest regret and sorry for those whose life has been messed up by me.

..TakuT..

Tolong jangan hakimi aku dulu. Aku tahu masalah ini semuanya bermula dariku. Bukan dia yang salah. Bukan pula siapa-siapa. Aku percaya pada hukum karma. Aku takut suatu saat karma itu akan datang dan menyerangku. Mau teriak juga tak ada gunanya. Aku toh tetap harus menjalaninya. Tapi aku harus menyelesaikan segala permainan ini. I choose to continue playing rather than leaving it behind and pretending like I have never started one. I'm the only one to blame. I beg u to forgive me for everything.