Menyapa Mentari


Gagal lagi usahaku menyapa mentari hari ini. Niat hati membuka mata saat matahari tepat berada di ufuk timur, apa daya daya rekatnya terlalu kuat untuk kulawan.
Gangguan alarm yang kupasang sejak tadi malam juga ternyata tak mempan.
Ah, memang tidak boleh banyak berharap pada yang lain. Kalau aku saja tak mampu, jangan harap benda lain cukup kuat untuk melakukannya.

Saat kedua kelopak mataku akhirnya membuka, matahari sudah tinggi di balik awan. Sedikit tertutup. Menyebabkan langit abu menyeruak dan menggoyahkan imanku untuk mencicipi kasur kuningku lagi.

Ah, tapi kupaksa diri. Aku harus menyapa mentari hari ini. Tidak boleh lagi terlarut dalam mimpi malam hari. Mau sampai kapan? Orang-orang sudah berlarian di luar sana. Dan aku tidak mau masih berselimutkan rasa kantuk. Duduk terdiam dalam kamar.

Kini saatnya berlari. This little bird is ready to fly.
Menyusuri setiap jejak perjalanan yang menanti tuk kunikmati..
Tentunya, dimulai dengan menyapa matahari!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Journey to be a Star (Danone Management Trainee Recruitment Phase)

My Chevening Journey

Perpisahan Kelas Bahasa Jepang