My Name is Khan

"My Name is Khan and I am not a terrorist" Itu adalah pesan singkat dan sederhana yang ingin disampaikan Khan kepada Presiden Amerika Serikat. Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda muslim India dengan autisme (Khan) yang menikahi seorang wanita Hindu India (Mandira) dengan satu anak. Kehidupan mereka di Amerika Serikat dapat dibilang berbahagia hingga kejadian 9/11, saat dua menara kembar WTC ditabrak oleh pesawat yang telah dibajak sebelumnya. Pelaku pembantaian ribuan orang ini ditenggarai adalah Osama Bin Laden, pimpinan Al-Qaeda, organisasi Islam radikal yang mengarah pada terorisme. Sejak kejadian tersebut, diskriminasi dan ketakutan berlebihan terhadap umat muslim semakin menyeruak. Bahkan, anak Mandira (Sameer)menjadi korban kebrutalan teman-temannya. Sameer meninggal dan Mandira sangat menyesali keputusan dirinya untuk menikah dengan Khan, seorang lelaki muslim. Dari sana cerita terus bergulir tentang perjuangan Khan menemukan presiden untuk menyampaikan pesannya. Bahkan ketika Khan hampir berhasil menemui presiden, ia justru ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena disangka teroris. Seperti film India lainnya, My Name is Khan yang berdurasi sekitar 160 menit ini juga memiliki cerita dan alur yang panjang. Adegan pembuka pada film ini langsung membuka mata kita mengenai perlakuan diskriminatif AS terhadap kaum muslim. Tidak hanya menyoroti persoalan tersebut, film ini juga menyentuh tentang konflik Muslim dan Hindu di India hingga keperkasaan Media untuk membuka mata semua orang mengenai perjuangan Khan. Dari sisi pesan cerita, film ini mengajarkan banyak hal yang dituangkan dalam kata-kata sederhana seorang penderita autis, namun memiliki makna yang dalam. "Maaf Tuan, tapi perjamuan makan malam ini hanya untuk umat Kristiani". kata seorang resepsionis ketika Khan ingin menghadiri makan malam dengan presiden dalam acara penggalangan dana untuk korban kelaparan di Afrika. "Tapi di Afrika tidak ada orang Kristiani", jawab Khan dengan lugu. atau ketika ibunya mengajarkan bahwa di dunia ini hanya ada dua sifat yang membedakan manusia, yakni baik dan buruk. Bukan agama. Tapi amal perbuatan kita. Kata-kata sederhana itu begitu menyentuh dan sarat makna. My Name is Khan seolah ingin merangkum kesalahpahaman yang sering dikaitkan dengan agama. Dari sisi cerita, My Name is khan tergolong sederhana. Penonton disodori kesedihan sejak awal namun diajak untuk tabah melalui sosok Khan, yang karena kelainannya tidak bisa menangis. Penonton juga diajak tertawa oleh keluguan Khan. Hanya saja, cerita yang panjang membuat penonoton susah mendapat klimaks dari keseluruhan cerita. Selain itu, beberapa adegan juga terlihat gamang dan tidak nyata. Sementara dari sisi aktor dan aktris yang membintangi film ini, rasanya tidak salah memberi jempol untuk pasangan Sakhrukh Khan dan Kajol. keduanya memiliki kedalaman saat berakting memerankan tokoh masing-masing. Satu hal yang menarik perhatian adalah gambaran mengenai peran media dalam meng-eksopose kasus dan mengubah nobody menjadi somebody. Khan akhirnya berhasil dikenal masyarakat dan lolos dari penjara karena peran media yang menyiarkannya ke seantero negeri. Bahkan, saking terkenalnya pria ini, presiden juga diceritakan mengetahui namanya. Saran saya, belilah tisu dan cemilan sebelum mulai menonton film ini..:D

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Journey to be a Star (Danone Management Trainee Recruitment Phase)

My Chevening Journey

Perpisahan Kelas Bahasa Jepang